1. Informasi
Pada pencarian informasi ini ialah informasi lengkap tentang lokasi yang akan di jadikan tempat dilakukannnya ekspedisi. Pencarian informasi diantaranya melalui studi literatur terhadap buku-buku petualangan ataupun laporan-laporan penelitian suatu daerah yang mungkin berpotensi untuk di jadikan obyek ekspedisi. Pencarian informasi dan wawancara kepada organisasi-organisasi pecinta alam baik di daerah sendiri maupun organisasi pecinta alam di sekitar lokasi kegiatan dan sebagainya. Dalam pencarian informasi ke Instansi pemerintah ini mungkin mempunyai nilai jual terhadap hasil Ekspedisi kita berupa laporan penelitian. (kalau bertujuan untuk pengembangan daerah dan melakukan penelitian) atau bila di mungkinkan lokasi kegiatan merupakan zona larangan bagi masyarakat umum. Dalam hal ini, pencarian tidak terbatas pada data lokasi, tetapi perlu juga informasi tentang karakteristik masyarakat meliputi sosial dan budaya.Informasi yang perlu disini ialah :
a. Basecamp terdekat
b. Konsumsi
c. Komunikasi
d. Transportasi
e. Dan informasi perkiraan biaya yang akan dikeluarkan
f. Informasi tentang pusat-pusat kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit yang terdekat.
2. Pembentukan kepanitiaan
Sudah sewajarnya bahwa suatu kegiatan besar pasti akan memerlukan sumberdaya yang besar pula, begitu juga halnya dengan suatu kegiatan ekspedisi praktis akan membutuhkan sumber daya manusia sebgai elemen-elemen pendukung dalam kegiatan ini yang tergabung dalam sutu kepanitiaan. Berhasil atau tidaknya suatu ekspedisi termasuk juga pengaruh dari suatu kepanitiaan. Maka dari itu dalam hal rekruitmen orang-orang yang akan di dudukkan dalam kepanitiaan haruslah sadar dan mengerti benar akan tugas dan kewajibannya serta mengerti apa tujuan di adakannya ekspedisi itu. Banyak kegiatan yang tidak mencapai target yang diharapkan akibat kepanitiaan yang tidak berjalan dengan semestinya, dan untuk kelancaran kepaniataan tersebut sebaiknyalah ketua penitia melalui pendekatan-pendekatan pribadi terlebih dahulu kepada orang yang akan mengemban tugas yang akan diberikan dan dalam hal ini juga ketua panitia harus mempunyai kemampuan dalam mempengaruhi anggotanya.
3. Pembuatan proposal
Proposal adalah rencana kegiatan yang menggambarkan proses dan tahapan suatu kegiatan dalam bentuk perencanaan yang menyeluruh. Perencanaan disini menggambarkan apa bentuk kegiatan, nama kegiatan, kapan kegiatan berlangsung, dan siapa yang mengadakan kegiatan. Jadi secara konkrit bahwa proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematik dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat format.
Dalam hal ini proposal terbagi tiga, yaitu :
a. Proyek Proposal.
Adalah yang menggambarkan rangkaian kegiatan secara menyeluruh, artinya proposal ini meyakinkan pembaca akan kegiatan yang akan dilakukan, yang berkegunaan untuk kepentingan administrasi, perizinan, publikasi, perencanaan dan sebagainya yang bersifat administratif.
b. Proposal kontraprestasi sponsor
Proposal yang menggambarkan kepada perusahaan sponsor kegiatan yang akan dilakukan sehingga perusahaan sponsor yakin akan kegiatan kita. Dimana perusahaan sponsor tersebut mendapatkan kontraprestasi atau imbal balik dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebagai contoh dalam ekspedisi penelusuran gua, nama atau produk perusahaan yang menjadi sponsor akan menjadi label atau logo pada baju atlit, topi atau spanduk rentang.
c. Proposal penelitian
Proposal penelitian ini ditujukan ke Instansi Pemerintah seperti KSDA dan Instansi yang mungkin berterkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan, seperti Dinas pertambangan dan Energi yang mempunyai nilai jual terhadap hasil ekspedisi. Seperti proposal penelitian kualitas air yang nantinya hasil dari penelitian tersebut mungkin mendapat respon dari Dinas pertambangan dan Energi yang pada akhirnya nanti kalau memang debit air yang terdapat pada aliran sungai bawah tanah mencukupi standart untuk di jadikan pembangkit tenaga listrik, maka akan sangat berguna bagi masyarakat sekitar, karena susahnya mendapatkan air di kawasan karst. Sebaiknya pula sebelum menawarkan sutu proposal kepada satu perusahaan atau instansi yang akan dimasukkan proposal harus melalui pendekatan-pendekatan terlebih dahulu kepada pihak perusahaan atau instansi.
4. Presentasi awal
Tentunya setiap orang atau organisasi tidak menginginkan pekerjaan yang tanpa hasil, maka dari itu sebelum melangkah lebih jauh sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pemberitahuan kelayakan kegiatan yang akan dilakukan dalam bentuk presentasi awal kepada anggota dan kepada pihak-pihak yang berpotensi menjadi sponsor penyandang dana ekspedisi.
5. Publikasi
Dalam pendaan ekspedisi publikasi ekspedisi sangatlah penting dilakukan sebagai sarana untuk menyebarluaskan/menginformasikan kegiatan yang akan, sedang, dan telah kita lakkan dan memberikan informasi kepada mereka yang terlibat atau mendukung ekspedisi terbut, ini akan membawa dampak yang sangat baik terhadap nilai ekspedisi juga bisa menaikkan negosiasi kepada pihak sponsor. Sementara dilihat dari sasarannya, publikasi dapat dikelompokkan dalam dua bagian :
a. Intern/ Kelompok dalam
Pada kelompok ini termasuk didalamnya adalah organisasi yang bersangkutan, Universitas/Sekolah/ Lembaga yang menaunginya, keluarga peserta ekspedisi.
b. Ekstern/ Kelompok luar
Sementara pada elompok ini terdapat masyarakat/ Organisasi lain yang berhubungan/ Sejenis/ Berterkaitan. Misalnya Sponsor, Kelompok pecinta alam lain, Lembaga Swadaya Masyarakat lain, dsb.
Sedangkan untuk sarana publikasi yang dapat digunakan, saat ini sudah banyak dan beragam, dimana sarana informsi massa berkembang dengan pesatnya. Seperti Majalah, Surat kabar, Stasiun Televisi, Media Internet dan lain-lain. Dan sarana publikasi lain seperti Spanduk, Poster, Baliho, umbul-umbul, serta yang sangat sering dilakukan ialah presentasi atau laporan person to person.
6. Pembuatan rencana kegiatan
Ada orang bilang bahwa 50 % keberhasilan suatu kegiatan ditentukan oleh pekerjaan diatas meja/ paper work. Memang pasti membosankan, tapi sebaiknya dikerjakan, melihat besarnya kemungkinan keberhasilan yang bisa didapat dari kegiatan tersebut.
Dalam pembuatan ROP kita harus mengetahui Jenis kegiatan apa yang akan dilakukan. Semua kegiatan alam terbuka yang kita lakukan haruslah terfokus, artinya kita mengetahui apa yang akan kita lakukan. Selain itu lokasi yang dituju haruslah kita kenali dahulu, meskipun itu hanya berdasarkan informasi. Manfaatkan semua akses dan fasilitas informasi semaksimal mungkin. bisa diumpamakan sebelum kita kesana kita sudah merasa disana.
Dalam menuju suatu kegiatan sangat perlu pengadaan target –target kapan selesainya perencanaan, kapan pelaksanaan. Dalam hal ini pembuatan rencana operasi perjalanan atau renca kegiatan sangat perlu di adakan dalam bentuk time schedule, dan skenario-skenario operasi.
Dalam penyusunan rop kita tidak hanya terpaku pada informasi informasi yang didapatkan di sekitar daerah kita, alangkah baikanya penyusunan rop berdasarkan hasil dari team survey, agar sesuai dengan konsisi real nya di lapangan.
7. Pengurusan perijinan
Setelah ditentukannya tempat berkegiatan, maka untuk melegalkan suatu kegiatan yang kita lakukan perlulah kiranya mengurus suatu perijinan ke Instansi yang berwenang di daerah tempat berkegiatan atau pihak-pihak kepolisian setempat.
8. Pencarian dana
Usaha dana adalah suatu kegiatan yang mengolah, mengkoordinir, mengkontribusikan dan mengusahakan serta bertanggung jawab dalam pengadaan dana yang diperlukan dalam anggaran serta waktu yang ditentukan oleh target kepanitiaan demi terlaksananya kegiatan.
Pengetahuan tentang usaha dana memang jarang dipelajari dalam suatu Organisasi pecinta alam, namun itu terbentuk dengan sendirinya dimana kita diharuskan untuk mencari dana dalam suatu kegiatan besar atsupun kecil.Dalam melakukan suatu kegiatan pendanaan/ Usaha dana kita harus mengetahui beberapa macam bentuk usaha dana yang cukup berpeluang besar untuk saat itu dan perlu kreatifitas untuk panitia itu sendiri. Usaha dana ini dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu penggalian dana ke pihak internal, misalnya pengadaan bazar, pameran, penjualan parsel dan even-even tertentu dan sebagainya.Sdangkan penggalian dana eksternal seperti sponsor, donatur, pihak-pihak terkait.
8. Komunikasi dan transportasi
a. Komunikasi
Dalam pengelolaan suatu ekspedisi yang tak kalah pentingnya ialah pengaturan jaringan informasi lapangan, seperti menjalin hubungan dengan Instansi seperti RAPI,ORARI dan organisasi organisasi pencinta alam yang berada pada sekitar lokasi, nantinya ini akan mempermudah dalam sistem penanganan alur komunikasi lapangan sehingga didapatnya informasi lapangan yang valid, aktual, aman cepat dan murah. Dan dalam ekspedisi penelusuran gua ini perlu ada kesepakatan tentang komunikasi yang akan di pakai di lapangan pada saat pemanjatan, sebagai contoh akan menggunakan kode-kode tertentu seperti menggoyangkan tali apabila atlit membutuhkan bantuan.
b.Transportasi
Komunikasi dan transportasi erat kaitannya, karena sama-sama berfungsi sebagai penghubung. dan transportasi ini juga bisa sebagai media untuk komunikasi, tetapi dalam rencana pengaturan fungsi di lapangan, nantinya lebih pada arus pengangkutan personil dan logistik. Jadi dalam pengaturan transportasi harus se-efisien dan efektif mungkin mulai dari pemberangkatan atlit, pada saat di lapangan sampai dengan selesainya kegiatan.
10. Survey
Seperti kegiatan alam bebas yang lain, kegiatan panajt tebing juga merupakan kegiatan yang beresiko tinggi dimana kesalahan kecilpun yang kita buat bukan tidak mungkin nyawa akan menjadi taruhannya. Dimana segala keterampilan yang sudah dipersiapkan secara matangpun akan berantakan dan dalam sekejap mata kegiatan yang menyenangkan ini bisa berubah menjadi malapetaka. Makna dari kegiatan alam bebas ialah usaha untuk mensiasati kekuatan alam (bukan menaklukkan) menjadikannya sebagai kegiatan yang menyenangkan, namun sekali lagi ternyata alam memiliki kekuatan yang dahsyat yang bisa berubah seketika tanpa disadari oleh para penelusur ini sehingga melampaui batas kemampuan yang dimiliki.
Karena adanya ketidakpastian di alam yang selalu berubah-ubah, satu cara yang baik dan sangat di anjurkan ialah dengan mengadakan survey ke lokasi, Dalam survey ini akan berterkaitan nantinya dengan :
- Basecamp
- Konsumsi
- Komunikasi
- Transportasi
- Dan jalur Emergency apabila terjadi kecelakaan di lapangan
- Dan hal hal penunjang kegiatan lainnya
Dalam hal survey, sebagai contoh dalam ekspedisi pemanjatan selain tim survey mensurvey hal-hal diatas,Tim survey juga harus memastikan ketinggian tebing, jarak tebing dari pemukiman penduduk, jalur yang akan digunakan yang berbentuk sketsa jalur atau meenggunakan kamera, meliputi berapakah pitchnya, karakteristik batuaannya,.cacat batuan,bentuk muka tebing, kemiringan muka tebing, yang nanti larinya ke manjemen peralatan, danjuga harus dilaihat dari segi teknis untuk pemanjatannya nanti
Hal ini dilakukan untuk nantinya mempermudah para atlit dalam memprediksi jalur yang akan di buat sebelum ke lapangan
11. Emergency plan
Banyak juga para penggiat Alam bebas yang kurang memperhatikan prosedur-prosedur darurat yang mesti dilakukan pada saat ada kecelakaan di lapangan.
Bagan rencana jalur emergency di atas menunjukkan bahwa apabila terjadi kecelakaan dilapangan atlit maupun tim pendukung harus melakukan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke base camp, kemudian ke base camp bila memang masih sanggup melakukan pertolongan, setelah itu di bawa ke Puskesmas, apabila penangan pada tingkat kecamatan ini tidak sanggup maka harus di bawa ke Rumah Saki Umum Daerah, dan apabila memang masih membutuhkan perwatan yang lebih intensif maka di bawa ke Rumah Sakit untuk tingkat Propinsi.
12. Tim pendukung
Sudah sewajarnyalah bahwa setiap kegiatan, satu tim yang sangat di perlukan untuk kelancaran kegiatan ialah tim pendukug. Tim pendukung ialah orang-orang yang pada opersionalnya di lapangan memegang peranan dalam hal dukungan atau tenaga yang selalu siap bila diperlukan, tim pendukung ini harus di bentuk mengingat akan sangat sulitnya bila segala keseluruhan aktifitas di lapangan selalu di kerjakan oleh atlit. Tim pendukung juga bukan sebatas dari kepanitiaan saja , tetapi penduduk sekitar lokasi juga dalam hal ini yang siap membantu pada saat di butuhkan juga merupakan bagian daari tim pendukung
Pada pencarian informasi ini ialah informasi lengkap tentang lokasi yang akan di jadikan tempat dilakukannnya ekspedisi. Pencarian informasi diantaranya melalui studi literatur terhadap buku-buku petualangan ataupun laporan-laporan penelitian suatu daerah yang mungkin berpotensi untuk di jadikan obyek ekspedisi. Pencarian informasi dan wawancara kepada organisasi-organisasi pecinta alam baik di daerah sendiri maupun organisasi pecinta alam di sekitar lokasi kegiatan dan sebagainya. Dalam pencarian informasi ke Instansi pemerintah ini mungkin mempunyai nilai jual terhadap hasil Ekspedisi kita berupa laporan penelitian. (kalau bertujuan untuk pengembangan daerah dan melakukan penelitian) atau bila di mungkinkan lokasi kegiatan merupakan zona larangan bagi masyarakat umum. Dalam hal ini, pencarian tidak terbatas pada data lokasi, tetapi perlu juga informasi tentang karakteristik masyarakat meliputi sosial dan budaya.Informasi yang perlu disini ialah :
a. Basecamp terdekat
b. Konsumsi
c. Komunikasi
d. Transportasi
e. Dan informasi perkiraan biaya yang akan dikeluarkan
f. Informasi tentang pusat-pusat kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit yang terdekat.
2. Pembentukan kepanitiaan
Sudah sewajarnya bahwa suatu kegiatan besar pasti akan memerlukan sumberdaya yang besar pula, begitu juga halnya dengan suatu kegiatan ekspedisi praktis akan membutuhkan sumber daya manusia sebgai elemen-elemen pendukung dalam kegiatan ini yang tergabung dalam sutu kepanitiaan. Berhasil atau tidaknya suatu ekspedisi termasuk juga pengaruh dari suatu kepanitiaan. Maka dari itu dalam hal rekruitmen orang-orang yang akan di dudukkan dalam kepanitiaan haruslah sadar dan mengerti benar akan tugas dan kewajibannya serta mengerti apa tujuan di adakannya ekspedisi itu. Banyak kegiatan yang tidak mencapai target yang diharapkan akibat kepanitiaan yang tidak berjalan dengan semestinya, dan untuk kelancaran kepaniataan tersebut sebaiknyalah ketua penitia melalui pendekatan-pendekatan pribadi terlebih dahulu kepada orang yang akan mengemban tugas yang akan diberikan dan dalam hal ini juga ketua panitia harus mempunyai kemampuan dalam mempengaruhi anggotanya.
3. Pembuatan proposal
Proposal adalah rencana kegiatan yang menggambarkan proses dan tahapan suatu kegiatan dalam bentuk perencanaan yang menyeluruh. Perencanaan disini menggambarkan apa bentuk kegiatan, nama kegiatan, kapan kegiatan berlangsung, dan siapa yang mengadakan kegiatan. Jadi secara konkrit bahwa proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematik dan terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat format.
Dalam hal ini proposal terbagi tiga, yaitu :
a. Proyek Proposal.
Adalah yang menggambarkan rangkaian kegiatan secara menyeluruh, artinya proposal ini meyakinkan pembaca akan kegiatan yang akan dilakukan, yang berkegunaan untuk kepentingan administrasi, perizinan, publikasi, perencanaan dan sebagainya yang bersifat administratif.
b. Proposal kontraprestasi sponsor
Proposal yang menggambarkan kepada perusahaan sponsor kegiatan yang akan dilakukan sehingga perusahaan sponsor yakin akan kegiatan kita. Dimana perusahaan sponsor tersebut mendapatkan kontraprestasi atau imbal balik dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Sebagai contoh dalam ekspedisi penelusuran gua, nama atau produk perusahaan yang menjadi sponsor akan menjadi label atau logo pada baju atlit, topi atau spanduk rentang.
c. Proposal penelitian
Proposal penelitian ini ditujukan ke Instansi Pemerintah seperti KSDA dan Instansi yang mungkin berterkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan, seperti Dinas pertambangan dan Energi yang mempunyai nilai jual terhadap hasil ekspedisi. Seperti proposal penelitian kualitas air yang nantinya hasil dari penelitian tersebut mungkin mendapat respon dari Dinas pertambangan dan Energi yang pada akhirnya nanti kalau memang debit air yang terdapat pada aliran sungai bawah tanah mencukupi standart untuk di jadikan pembangkit tenaga listrik, maka akan sangat berguna bagi masyarakat sekitar, karena susahnya mendapatkan air di kawasan karst. Sebaiknya pula sebelum menawarkan sutu proposal kepada satu perusahaan atau instansi yang akan dimasukkan proposal harus melalui pendekatan-pendekatan terlebih dahulu kepada pihak perusahaan atau instansi.
4. Presentasi awal
Tentunya setiap orang atau organisasi tidak menginginkan pekerjaan yang tanpa hasil, maka dari itu sebelum melangkah lebih jauh sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pemberitahuan kelayakan kegiatan yang akan dilakukan dalam bentuk presentasi awal kepada anggota dan kepada pihak-pihak yang berpotensi menjadi sponsor penyandang dana ekspedisi.
5. Publikasi
Dalam pendaan ekspedisi publikasi ekspedisi sangatlah penting dilakukan sebagai sarana untuk menyebarluaskan/menginform
a. Intern/ Kelompok dalam
Pada kelompok ini termasuk didalamnya adalah organisasi yang bersangkutan, Universitas/Sekolah/ Lembaga yang menaunginya, keluarga peserta ekspedisi.
b. Ekstern/ Kelompok luar
Sementara pada elompok ini terdapat masyarakat/ Organisasi lain yang berhubungan/ Sejenis/ Berterkaitan. Misalnya Sponsor, Kelompok pecinta alam lain, Lembaga Swadaya Masyarakat lain, dsb.
Sedangkan untuk sarana publikasi yang dapat digunakan, saat ini sudah banyak dan beragam, dimana sarana informsi massa berkembang dengan pesatnya. Seperti Majalah, Surat kabar, Stasiun Televisi, Media Internet dan lain-lain. Dan sarana publikasi lain seperti Spanduk, Poster, Baliho, umbul-umbul, serta yang sangat sering dilakukan ialah presentasi atau laporan person to person.
6. Pembuatan rencana kegiatan
Ada orang bilang bahwa 50 % keberhasilan suatu kegiatan ditentukan oleh pekerjaan diatas meja/ paper work. Memang pasti membosankan, tapi sebaiknya dikerjakan, melihat besarnya kemungkinan keberhasilan yang bisa didapat dari kegiatan tersebut.
Dalam pembuatan ROP kita harus mengetahui Jenis kegiatan apa yang akan dilakukan. Semua kegiatan alam terbuka yang kita lakukan haruslah terfokus, artinya kita mengetahui apa yang akan kita lakukan. Selain itu lokasi yang dituju haruslah kita kenali dahulu, meskipun itu hanya berdasarkan informasi. Manfaatkan semua akses dan fasilitas informasi semaksimal mungkin. bisa diumpamakan sebelum kita kesana kita sudah merasa disana.
Dalam menuju suatu kegiatan sangat perlu pengadaan target –target kapan selesainya perencanaan, kapan pelaksanaan. Dalam hal ini pembuatan rencana operasi perjalanan atau renca kegiatan sangat perlu di adakan dalam bentuk time schedule, dan skenario-skenario operasi.
Dalam penyusunan rop kita tidak hanya terpaku pada informasi informasi yang didapatkan di sekitar daerah kita, alangkah baikanya penyusunan rop berdasarkan hasil dari team survey, agar sesuai dengan konsisi real nya di lapangan.
7. Pengurusan perijinan
Setelah ditentukannya tempat berkegiatan, maka untuk melegalkan suatu kegiatan yang kita lakukan perlulah kiranya mengurus suatu perijinan ke Instansi yang berwenang di daerah tempat berkegiatan atau pihak-pihak kepolisian setempat.
8. Pencarian dana
Usaha dana adalah suatu kegiatan yang mengolah, mengkoordinir, mengkontribusikan dan mengusahakan serta bertanggung jawab dalam pengadaan dana yang diperlukan dalam anggaran serta waktu yang ditentukan oleh target kepanitiaan demi terlaksananya kegiatan.
Pengetahuan tentang usaha dana memang jarang dipelajari dalam suatu Organisasi pecinta alam, namun itu terbentuk dengan sendirinya dimana kita diharuskan untuk mencari dana dalam suatu kegiatan besar atsupun kecil.Dalam melakukan suatu kegiatan pendanaan/ Usaha dana kita harus mengetahui beberapa macam bentuk usaha dana yang cukup berpeluang besar untuk saat itu dan perlu kreatifitas untuk panitia itu sendiri. Usaha dana ini dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu penggalian dana ke pihak internal, misalnya pengadaan bazar, pameran, penjualan parsel dan even-even tertentu dan sebagainya.Sdangkan penggalian dana eksternal seperti sponsor, donatur, pihak-pihak terkait.
8. Komunikasi dan transportasi
a. Komunikasi
Dalam pengelolaan suatu ekspedisi yang tak kalah pentingnya ialah pengaturan jaringan informasi lapangan, seperti menjalin hubungan dengan Instansi seperti RAPI,ORARI dan organisasi organisasi pencinta alam yang berada pada sekitar lokasi, nantinya ini akan mempermudah dalam sistem penanganan alur komunikasi lapangan sehingga didapatnya informasi lapangan yang valid, aktual, aman cepat dan murah. Dan dalam ekspedisi penelusuran gua ini perlu ada kesepakatan tentang komunikasi yang akan di pakai di lapangan pada saat pemanjatan, sebagai contoh akan menggunakan kode-kode tertentu seperti menggoyangkan tali apabila atlit membutuhkan bantuan.
b.Transportasi
Komunikasi dan transportasi erat kaitannya, karena sama-sama berfungsi sebagai penghubung. dan transportasi ini juga bisa sebagai media untuk komunikasi, tetapi dalam rencana pengaturan fungsi di lapangan, nantinya lebih pada arus pengangkutan personil dan logistik. Jadi dalam pengaturan transportasi harus se-efisien dan efektif mungkin mulai dari pemberangkatan atlit, pada saat di lapangan sampai dengan selesainya kegiatan.
10. Survey
Seperti kegiatan alam bebas yang lain, kegiatan panajt tebing juga merupakan kegiatan yang beresiko tinggi dimana kesalahan kecilpun yang kita buat bukan tidak mungkin nyawa akan menjadi taruhannya. Dimana segala keterampilan yang sudah dipersiapkan secara matangpun akan berantakan dan dalam sekejap mata kegiatan yang menyenangkan ini bisa berubah menjadi malapetaka. Makna dari kegiatan alam bebas ialah usaha untuk mensiasati kekuatan alam (bukan menaklukkan) menjadikannya sebagai kegiatan yang menyenangkan, namun sekali lagi ternyata alam memiliki kekuatan yang dahsyat yang bisa berubah seketika tanpa disadari oleh para penelusur ini sehingga melampaui batas kemampuan yang dimiliki.
Karena adanya ketidakpastian di alam yang selalu berubah-ubah, satu cara yang baik dan sangat di anjurkan ialah dengan mengadakan survey ke lokasi, Dalam survey ini akan berterkaitan nantinya dengan :
- Basecamp
- Konsumsi
- Komunikasi
- Transportasi
- Dan jalur Emergency apabila terjadi kecelakaan di lapangan
- Dan hal hal penunjang kegiatan lainnya
Dalam hal survey, sebagai contoh dalam ekspedisi pemanjatan selain tim survey mensurvey hal-hal diatas,Tim survey juga harus memastikan ketinggian tebing, jarak tebing dari pemukiman penduduk, jalur yang akan digunakan yang berbentuk sketsa jalur atau meenggunakan kamera, meliputi berapakah pitchnya, karakteristik batuaannya,.cacat batuan,bentuk muka tebing, kemiringan muka tebing, yang nanti larinya ke manjemen peralatan, danjuga harus dilaihat dari segi teknis untuk pemanjatannya nanti
Hal ini dilakukan untuk nantinya mempermudah para atlit dalam memprediksi jalur yang akan di buat sebelum ke lapangan
11. Emergency plan
Banyak juga para penggiat Alam bebas yang kurang memperhatikan prosedur-prosedur darurat yang mesti dilakukan pada saat ada kecelakaan di lapangan.
Bagan rencana jalur emergency di atas menunjukkan bahwa apabila terjadi kecelakaan dilapangan atlit maupun tim pendukung harus melakukan pertolongan pertama sebelum korban dibawa ke base camp, kemudian ke base camp bila memang masih sanggup melakukan pertolongan, setelah itu di bawa ke Puskesmas, apabila penangan pada tingkat kecamatan ini tidak sanggup maka harus di bawa ke Rumah Saki Umum Daerah, dan apabila memang masih membutuhkan perwatan yang lebih intensif maka di bawa ke Rumah Sakit untuk tingkat Propinsi.
12. Tim pendukung
Sudah sewajarnyalah bahwa setiap kegiatan, satu tim yang sangat di perlukan untuk kelancaran kegiatan ialah tim pendukug. Tim pendukung ialah orang-orang yang pada opersionalnya di lapangan memegang peranan dalam hal dukungan atau tenaga yang selalu siap bila diperlukan, tim pendukung ini harus di bentuk mengingat akan sangat sulitnya bila segala keseluruhan aktifitas di lapangan selalu di kerjakan oleh atlit. Tim pendukung juga bukan sebatas dari kepanitiaan saja , tetapi penduduk sekitar lokasi juga dalam hal ini yang siap membantu pada saat di butuhkan juga merupakan bagian daari tim pendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar